Perang Rusia Ukraina, Ini 5 Catatan Para Ilmuwan
loading...
A
A
A
4. Menargetkan AS dengan Serangan Siber
Pakar Keamanan Siber Justin Pelletier dari Institut Teknologi Rochester menulis bahwa ketika Rusia menginvasi Ukraina, akan diikuti dengan meningkatnya serangan siber Rusia terhadap AS. Sebab, Rusia sadar bahwa AS dan NATO tidak akan tinggal diam ketika terjadi invasi ke Ukraina.
“Kami menilai Rusia akan mempertimbangkan untuk memulai serangan siber terhadap AS jika menganggap reaksi AS atau NATO terhadap kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina mengancam keamanan nasional jangka panjangnya,” kata Pelletier dalam buletin Departemen Keamanan Dalam Negeri akhir Januari lalu.
5. Akankah Perang Menenggelamkan Pamor Putin dan Rusia?
Arik Burakovsky, seorang sarjana Rusia dan opini publik di Fletcher School Universitas Tufts mengatakan, dukungan untuk Putin di antara orang-orang Rusia telah meningkat ketika Rusia mengumpulkan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina. Publik percaya bahwa para pemimpinnya membela Rusia dengan menentang Barat.
Tetapi Burakovsky menilai bahwa dukungan untuk kepemimpinan politik selama krisis internasional kemungkinan akan berumur pendek. Sebab, kebanyakan orang Rusia, ternyata, tidak menginginkan perang.
Pengembalian kantong mayat dari garis depan bisa merusak dukungan untuk Putin di dalam negeri. “Perang pada akhirnya membutuhkan niat baik dan dukungan publik yang sangat besar untuk seorang pemimpin politik,” tulis Arik Burakovsky.
Pakar Keamanan Siber Justin Pelletier dari Institut Teknologi Rochester menulis bahwa ketika Rusia menginvasi Ukraina, akan diikuti dengan meningkatnya serangan siber Rusia terhadap AS. Sebab, Rusia sadar bahwa AS dan NATO tidak akan tinggal diam ketika terjadi invasi ke Ukraina.
“Kami menilai Rusia akan mempertimbangkan untuk memulai serangan siber terhadap AS jika menganggap reaksi AS atau NATO terhadap kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina mengancam keamanan nasional jangka panjangnya,” kata Pelletier dalam buletin Departemen Keamanan Dalam Negeri akhir Januari lalu.
5. Akankah Perang Menenggelamkan Pamor Putin dan Rusia?
Arik Burakovsky, seorang sarjana Rusia dan opini publik di Fletcher School Universitas Tufts mengatakan, dukungan untuk Putin di antara orang-orang Rusia telah meningkat ketika Rusia mengumpulkan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina. Publik percaya bahwa para pemimpinnya membela Rusia dengan menentang Barat.
Tetapi Burakovsky menilai bahwa dukungan untuk kepemimpinan politik selama krisis internasional kemungkinan akan berumur pendek. Sebab, kebanyakan orang Rusia, ternyata, tidak menginginkan perang.
Pengembalian kantong mayat dari garis depan bisa merusak dukungan untuk Putin di dalam negeri. “Perang pada akhirnya membutuhkan niat baik dan dukungan publik yang sangat besar untuk seorang pemimpin politik,” tulis Arik Burakovsky.
(wib)