5 Ular Paling Mematikan, Nomor 1 Hanya Butuh 2 Tetes Bisa untuk Membunuh Manusia

Jum'at, 29 Juli 2022 - 19:25 WIB
loading...
5 Ular Paling Mematikan,...
Ular menggigit sekitar 5,4 juta orang setiap tahun, dan menurut data resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serangan itu mengakibatkan antara 81.000 dan 138.000 kematian. Foto/Live Science
A A A
JAKARTA - Ular menggigit sekitar 5,4 juta orang setiap tahun, dan menurut data resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serangan itu mengakibatkan antara 81.000 dan 138.000 kematian. Ular berbisa membunuh korbannya dengan zat beracun yang diproduksi di kelenjar ludah dan disebarkan ke mangsanya menggunakan taring.

Racun telah berevolusi selama jutaan tahun untuk menyebabkan reaksi parah pada korban, mulai dari imobilisasi dan pendarahan hingga kematian dan peradangan jaringan. Berikut 5 ular yang racunnya sangat berbahaya dan dapat membunuh manusia.

1. Mamba hitam
5 Ular Paling Mematikan, Nomor 1 Hanya Butuh 2 Tetes Bisa untuk Membunuh Manusia


Ular paling mematikan di Afrika, mamba hitam (Dendroaspis polylepis) dapat membunuh seseorang hanya dengan dua tetes bisa. Dinamakan mamba hitam karena memiliki warna gelap sepekat tinta di dalam mulutnya, meskipun sebenarnya berwarna kecoklatan. Panjang rata-rata ular mamba hitam sekitar 2,5 meter dan dapat bergerak dengan kecepatan 19 km/jam.

Ketika dilahirkan ular mamba hitam dibekali dua hingga tiga tetes racun di setiap taringnya, jadi sejak lahir sudah sangat mematikan. Pada usia dewasa, ular mamba hitam dapat menyimpan hingga 20 tetes bisa di setiap taringnya. Tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, gigitan ular asal Afrika ini hampir selalu mematikan.



2. Fer-de-lance atau Viper
5 Ular Paling Mematikan, Nomor 1 Hanya Butuh 2 Tetes Bisa untuk Membunuh Manusia


Gigitan ular fer-de-lance (Bothrops asper) atau viper dapat mengubah jaringan tubuh seseorang menjadi hitam ketika mulai mati. Ular beludak ini, hidup di Amerika Tengah dan Selatan dan memiliki panjang antara 1,2 dan 2,5 meter dan berat hingga 6 kg.

Menurut jurnal Toxicon, selama tahun 2021 ular ini bertanggung jawab atas sekitar setengah dari semua kasus gigitan ular di Amerika Tengah. Bisa ular fer-de-lance mengandung antikoagulan (zat yang menghambat pembekuan darah), sehingga gigitannya dapat menyebabkan seseorang mengalami pendarahan.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3045 seconds (0.1#10.140)