2 Perusahaan Ini Berambisi Kalahkan SpaceX untuk Misi Penerbangan ke Mars 2024

Selasa, 19 Juli 2022 - 23:46 WIB
Impulse Space didirikan pada tahun 2021 dan saat ini memiliki 40 karyawan. Menurut halaman LinkedIn mereka, perusahaan bermaksud untuk mengaktifkan pengiriman muatan ruang jarak jauh yang murah dan gesit sehingga pelanggan dapat mengakses orbit apa pun atau bahkan menjangkau dunia lain.

Menurut situs web mereka, perusahaan mengkhususkan diri dalam menciptakan kendaraan manuver orbital khusus untuk pengiriman muatan jarak jauh, seperti dua kendaraan yang telah diusulkan untuk misi Mars 2024 dengan Relativity Space.



Terlepas dari kenyataan bahwa misi 2024 yang direncanakan akan menjadi yang pertama bagi mereka, para pemimpin di kedua perusahaan telah menegaskan bahwa mereka memiliki keyakinan bahwa kemitraan ini dapat mendaratkan muatan di Mars.



Diagram pendarat Mars komersial yang dikembangkan oleh Impulse Space, yang akan terbang dengan roket Relativity Space Terran R pada awal 2024. Foto/Impulse Space/Space.com

"Ini adalah tonggak utama bagi Impulse dan Relativitas, serta seluruh industri luar angkasa," kata Pendiri dan CEO Impulse Space Tom Mueller dalam pernyataannya dikutip SINDOnews dari laman Space.com.

Salah satu aspek yang paling menantang dari pendaratan di Mars adalah 'tahap meluncur,' yang melibatkan aeroshell untuk merangkum pendarat untuk kelangsungan masuk Mars. “Dengan kekuatan tim gabungan kami, pengalaman dan semangat, saya yakin ini bersejarah misi akan menjadi salah satu dari banyak misi yang akan datang,” lanjut Mueller.

Mueller diketahui merupakan anggota pendiri SpaceX dan memimpin departemen propulsi dari 2014 hingga 2019. Sebelumnya menjabat sebagai VP Propulsion Engineering dari 2002 hingga 2014.

Sementara itu, Relativity Space Cofounder dan CEO Tim Ellis menyatakan bahwa kemitraan antara kedua perusahaan membuat impian umat manusia untuk mencapai Mars dapat dicapai. "Kami percaya membangun masa depan multiplanet di Mars hanya mungkin jika kami menginspirasi lusinan hingga ratusan perusahaan untuk bekerja menuju tujuan tunggal," kata Ellis.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More