Menelusuri Asal-Usul Burung, Berevolusi Lambat Sejak Zaman Jurassic

Senin, 30 Januari 2023 - 16:19 WIB
loading...
A A A
Proses berkembangnya burung menjadi beragam jenis dan varietas juga terjadi kala bumi mengalami kekosongan spesies, pasca kepunahan dinosaurus. Akibatnya, burung merajai peran-peran yang sebelumnya diisi oleh dinosaurus dan kerabat lainnya yang juga punah.

Spesies burung menyebar di hampir semua negara di dunia. Berdasarkan data yang terdapat di laman Mongabay, Kolombia adalah negara yang paling banyak memiliki spesies burung dengan 1.878. Pada tahun 2018, ada sekitar 126 spesies burung di negara ini yang terancam keberadaannya.
Menelusuri Asal-Usul Burung, Berevolusi Lambat Sejak Zaman Jurassic


Di urutan kedua, ada Peru yang memiliki 1.858 spesies burung. Selanjutnya, ada Brasil dengan 1.813 spesies burung. Indonesia menempati posisi berikutnya, dengan 1.711 spesies burung. Namun, data tersebut juga menyatakan, setidaknya ada 160 spesies di Indonesia yang terancam punah.



Melalui peraturannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI merilis daftar burung yang dinyatakan dilindungi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah ceceret jawa, cendrawasih jambul, cendrawasih sutera, gagak orru, gagak rumah, gagak kelabu, gagak sulawesi, gelatik jawa, jalak putih-tunggirabu, curik bali, dan masih banyak lagi.

Dalam UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, terdapat aturan bahwa masyarakat yang dengan sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memilih, mengangkut, memelihara, dan memperjual-belikan satwa yang dilindungi tersebut dalam keadaan hidup, dapat dijerat hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp100 juta. Mereka yang melakukan hal-hal tersebut dengan kondisi satwa sudah mati, juga akan dikenakan hukuman yang sama.

Di Indonesia, salah satu wilayah yang paling banyak memiliki spesies burung adalah Papua. Dalam Jurnal Kehutanan Papuasia (2016) dengan judul ‘Keragaman dan Kepadatan Populasi Spesies Burung Pada Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Papua’, diketahui bahwa ada sekitar 650 spesies burung di Papua.

Burung-burung di sana memiliki habitat di kawasan hutan, salah satunya adalah hutan pendidikan Universitas Papua (Unipa). Di sana, ada beragam jenis burung lokal, seperti elang bondol, elang ekor panjang, gagak orru, cucuk panjang, nuri bayan, serta jenis lainnya. Berbagai upaya tentunya dilakukan pemerintah agar burung-burung tersebut tidak punah.

Selain mengeluarkan peraturan, pemerintah juga menggandeng pihak lain demi melestarikan burung di Indonesia. Salah satunya dilakukan oleh Balai TN (Taman Nasional) Manupeu Tanah Daru dan TN Matalawa yang melakukan Rencana Kerja Tahunan dengan Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia. Para pihak yang terlibat berkomitmen untuk melestarikan burung endemik Sumba dan menyelamatkannya dari jurang kepunahan.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2174 seconds (0.1#10.140)