Teknologi Laser Ungkap Reruntuhan Bangun Benteng Abad Ke-5 di Hutan Spanyol

Sabtu, 11 Februari 2023 - 07:12 WIB
loading...
Teknologi Laser Ungkap Reruntuhan Bangun Benteng Abad Ke-5 di Hutan Spanyol
Reruntuhan bangunan benteng yang diperkirakan dibangun pada abad ke-5 Masehi di tengah hutan Spanyol terungkap berkat teknologi laser. Foto/Live Science/Castelos no Aere
A A A
MADRID - Reruntuhan bangunan benteng yang diperkirakan dibangun pada abad ke-5 Masehi di tengah hutan Spanyol terungkap berkat teknologi laser. Benteng di atas puncak bukit itu digunakan untuk bertahan melawan penjajah Jerman setelah kendali Romawi atas wilayah itu runtuh,

Reruntuhan bangunan benteng terungkap setelah para ilmuwan mendeteksi dengan teknologi laser yang dikenal dengan nama Lidar (light detection and ranging). Lidar mampu mengungkap bangunan benteng yang tertutup hutan lebat di puncak bukit di barat laut Spanyol.

Teknik ini, dilakukan dengan memantulkan ratusan ribu pulsa laser setiap detik dari atas pesawat ke wilayah hutan berbukit. Hasilnya terungkap sebuah bangunan benteng awal abad pertengahan seluas sekitar 10 hektare, dengan 30 menara dan tembok pertahanan sekitar 1,2 kilometer panjangnya.



Situs tersebut, disebut Castro Valente atau Benteng Berani, berada di distrik PadrĂłn wilayah Galicia, sekitar 16 km barat daya kota Santiago de Compostela. Penduduk setempat mengira Castro Valente telah dibangun setelah sekitar abad ke-9 SM oleh orang Celtic, yang disebut "Callaeci" yang tinggal di Galicia pada waktu itu.

Suku Celtic lainnya, yang disebut Astures, tinggal di timur di tempat yang sekarang menjadi wilayah Spanyol Asturias. Sementara yang lain, disebut Lusitani, tinggal di selatan di tempat yang sekarang disebut Portugal.
Teknologi Laser Ungkap Reruntuhan Bangun Benteng Abad Ke-5 di Hutan Spanyol


Menurut penelitian yang diterbitkan di Cuadernos de ArqueologĂ­a de la Universidad de Navarra pada Desember 2022, Callaeci dan Astures membentuk budaya Castro pada masa Kekaisaran Romawi yang berkembang pada abad pertama SM. Mereka tinggal di pemukiman di puncak bukit yang dibentengi.

Ketika Fernández-Pereiro dan José Carlos Sánchez-Pardo, arkeolog USC mulai meneliti situs tersebut, mengira Castro Valente adalah pemukiman Celtic yang dibentengi. Tetapi mereka menemukan bukti bahwa struktur yang terkubur jauh lebih besar dan sebagian dibangun dengan metode yang tidak digunakan di Zaman Besi.



“Penggalian arkeologi terus memberikan data yang mengarahkan ke masa pendudukan pasca-Romawi, mungkin pada paruh pertama abad ke-5,” kata Fernandez-Pereiro dikutip dari laman Live Science, Sabtu (11/2/2023).

Tata letak benteng, konstruksi, dan pecahan tembikar yang ditemukan menunjukkan bahwa pembangunan dilakukan setelah Kekaisaran Romawi kehilangan kendali atas wilayah tersebut sekitar awal abad kelima M. Ketika itu Spanyol dikuasai oleh penjajah Jerman.

Galicia jatuh ke tangan orang Suevi (dieja Suebi), yang berasal dari wilayah Sungai Elbe yang sekarang menjadi Jerman dan Republik Ceko. “Benteng tersebut tampaknya dibangun oleh penduduk setempat untuk pertahanan pada waktu itu,” tambah Fernandez-Pereiro.
Teknologi Laser Ungkap Reruntuhan Bangun Benteng Abad Ke-5 di Hutan Spanyol


Tetapi benteng tersebut tampaknya telah ditinggalkan kira-kira 200 tahun kemudian, kemungkinan karena tidak diperlukan lagi. Ken Dark, seorang arkeolog di King's College London yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada Live Science bahwa situs Castro Valente abad kelima tampaknya didasarkan pada penggunaan benteng Celtic. Sesuatu yang mirip dengan di Inggris setelah runtuhnya kekuasaan Romawi.



Pada abad kelima dan ke-6 M, banyak orang Inggris dari tempat yang sekarang disebut Wales dan Cornwall melarikan diri dari invasi Anglo-Saxon dengan berimigrasi ke Galicia. Bersamaan pula dengan migrasi orang Inggris yang lebih terkenal sebagai Brittany di Prancis barat. “Sangat menarik menemukan situs seperti ini di wilayah yang sangat terkait dengan Inggris selama Zaman Kuno Akhir,” kata Dark.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2717 seconds (0.1#10.140)