Amerika Siapkan Senjata Pemusnah Massal Rahasia untuk Perang Dunia III

Minggu, 12 Februari 2023 - 07:00 WIB
loading...
Amerika Siapkan Senjata Pemusnah Massal Rahasia untuk Perang Dunia III
DARPA sudah membuka penawaran untuk merealisasi proyek AMASS dengan nilai Rp1,19 triliun. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Amerika berupaya memiliki modal yang kuat buat menatap perang duniaIII dengan menyiapkan senjata pemusnah massal rahasia bernama AMASS (Autonomous Multi-Domain Adaptive Swarms-of-Swarms). Jika diterjemahkan secara bebas AMASS adalah kelompok besar multi-domain otonom yang bergerak adaptif.

Senjata itu disebut kelompok besar yang otonom dan adaptif karena berupa ribuan drone yang akan menyerang lewat udara, darat, dan juga laut. Ribuan drone itu akan bergerak cepat menghancurkan pertahanan lawan.

Disebutkan Daily Mail, AMASS akan jadi model nyata peperangan otomatis dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Keberadaan drone kecil yang dilengkapi dengan senjata serta alat untuk navigasi dan komunikasi itu diyakini bakal jadi senjata yang sangat mematikan sekaligus modal sebagai persiapan perang duniaIII jika memang harus terjadi.

Ukuran yang kompak membuat ribuan drone itu bisa lepas dari pantau radar. Drone juga diyakini efektif untuk meluncurkan serangan mematikan dalam skala besar. Pasalnya DARPA akan menyerang dalam jumlah yang sangat besar.

Saat ini AMASS memang masih dalam tahap perencanaan.Hanya saja DARPA (Defense Advanced Research Project Agency) atau Badan Proyek Riset Lanjut Pertahanan Amerika Serikat telah menerima banyak penawaran untuk menjalankan proyek rahasia senilai USD78 juta atau mencapai Rp1,18 triliun itu.



Amerika Siapkan Senjata Pemusnah Massal Rahasia untuk Perang Dunia III


Juru bicara DARPA dikutip Daily Mail mengatakan kepada SWNS bahwa dibuatnya AMASS adalah untuk memudahkan otoritas dalam melakukan keputusan penting. Terutama untuk melakukan pengambilan keputusan penting dengan cepat.

Hal itu sejalan dengan kebijakan Departemen Pertahanan AS tentang senjata otonom yang dikenal sebagai Directive 3000.09. Dalam aturan itu disebutkan sistem senjata otonom dan semi-otonom akan dirancang untuk memungkinkan komandan dan operator melakukan tingkat penilaian manusia yang sesuai atas penggunaan kekuatan.

Kebijakan itu membuat militer Amerika Serikat mulai mengembangkan senjata tempur berupa kendaraan udara tak berawak sejak 2001. Sejak saat itu drone telah berevulosi dari segi ukuran dan kemampuan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1168 seconds (0.1#10.140)