Terkubur 200.000 Tahun, Jejak Manusia Purba dengan Otak Sebesar Jeruk Ditemukan

Rabu, 07 Juni 2023 - 17:28 WIB
loading...
Terkubur 200.000 Tahun, Jejak Manusia Purba dengan Otak Sebesar Jeruk Ditemukan
Terkubur 200.000 tahun, jejak manusia purba dengan otak sebesar jeruk ditemukan. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Manusia purba berotak kecil atau yang lebih dikenal dengan Homo Naledi, yang hidup lebih dari 200.000 tahun lalu berhasil ditemukan. Spesies ini meninggalkan jejak simbol saat dimakamkan.

Homo Naledi merupakan manusia kuno yang memiliki otak seukuran jeruk. Spesies ini biasa mengubur orang mati dan menandai kuburan mereka dengan simbol-simbol terukir dan dicat di dalam gua, di Afrika Selatan.

Temuan ini dapat menulis ulang sejarah, karena perilaku seperti itu hanya diamati di antara homo sapiens kuno berotak lebih besar, tetapi penemuan terbaru mendahului kelompok ini setidaknya 100.000 tahun.


Temuan ini diperoleh dari hasil kerja keras paleoanthropolog Lee Berger dengan National Geographic, yang menemukan situs pemakaman 100 kaki, di situs warisan dunia UNESCO, dekat Johannesburg.

"Sisa-sisa Homo Naledi dalam sistem gua, pertama kali ditemukan pada tahun 2013," kata Berger, dikutip dari Daily Mail, Rabu (7/6/2023).

Dijelaskan dia, ekspedisi pencarian spesies ini berhasil menemukan bukti kerangka orang dewasa dan anak-anak di bawah bumi, termasuk satu tubuh dengan 83 fragmen tulang dan gigi yang dapat diidentifikasi.

Hominin yang digali lainnya termasuk hemi-mandible dewasa yang terpisah dengan gigi yang terkait, femur kanan dewasa parsial, fragmen humeri kiri dan kanan, ulna kiri dan kanan, jari-jari kiri dan kanan, fragmen vertebral dan tulang rusuk, fragmen iskium, dan beberapa fragmen kranial.


"Homo Naledi adalah spesies primitif di persimpangan, antara kera dan manusia modern, yang memiliki otak seukuran otak simpanse dan setinggi sekitar lima kaki," sambungnya.

Dengan jari-jari dan kaki melengkung, tangan dan kaki yang memegang alat yang dibuat untuk berjalan, spesies yang ditemukan oleh Berger sudah membalikkan gagasan, bahwa jalur evolusi manusia adalah garis lurus.

Yang menarik bagi para ilmuwan adalah, simbol-simbol ini diamati di antara Neanderthal hampir 600.000 tahun yang lalu dan homo sapiens di Afrika Selatan, sekitar 80.000 tahun yang lalu.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1496 seconds (0.1#10.140)