Misteri Ratusan Mumi Cekungan Tarim Akhirnya Terpecahkan

Rabu, 20 Maret 2024 - 20:02 WIB
loading...
Misteri Ratusan Mumi Cekungan Tarim Akhirnya Terpecahkan
Ratusan mumi ditemukan di dalam perahu di Cekungan Tarim. (Foto: Wikimedia Commons)
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan akhirnya berhasil mengungkap misteri di balik ratusan mumi yang ditemukan terkubur di dalam perahu di Cekungan Tarim, Xinjiang, China. Dari hasil penelitian diketahui mereka bukanlah pendatang, melainkan penduduk lokal.

Mumi-mumi ini ditemukan pada tahun 1990 silam, dalam kondisi terawat meski diperkirakan berusia 4.000 tahun. Mumi-mumi ini ditemukan terkubur di peti mati berbentuk perahu yang dilindungi kulit sapi.

Di samping mereka, terdapat sisa-sisa gandum, barley, dan keju, serta hewan ternak. Penampilan mumi yang bertubuh tinggi, berambut pirang, dan mengenakan topi wol dan sepatu bot kulit, awalnya memicu spekulasi bahwa mereka berasal dari luar wilayah tersebut.

Namun, hasil studi genetika yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature menunjukkan fakta mengejutkan. Analisis DNA dari 13 mumi yang terawat baik mengungkapkan mereka bukan pendatang yang membawa teknologi dari barat, melainkan keturunan populasi lokal yang telah lama berdiam di sana.



Para peneliti memperkirakan Mumi Cekungan Tarim ini hidup antara tahun 2.100 SM dan 1.700 SM. DNA mereka menunjukkan hubungan dengan populasi kuno yang menghilang dari Eurasia setelah zaman es terakhir, dan merupakan nenek moyang masyarakat adat di Siberia dan Amerika saat ini.

Yang menarik, meskipun terisolasi secara geografis, Mumi Cekungan Tarim menunjukkan bukti adaptasi dan pertukaran budaya. Mereka mengenakan pakaian wol tenun, membangun sistem irigasi, menanam gandum dan millet, serta memelihara domba, kambing, dan sapi untuk menghasilkan keju.

Pemakaman mereka pun tak kalah unik. Mumi-mumi ini dikuburkan di dalam perahu yang dilindungi kulit sapi, dengan dayung diletakkan di dekat kepala. Tradisi ini, yang tidak ditemukan di tempat lain di wilayah tersebut, lebih mirip dengan praktik bangsa Viking.



Penelitian ini membantah teori sebelumnya yang menduga bahwa Mumi Cekungan Tarim berasal dari wilayah Laut Hitam Rusia, Asia Tengah, atau dataran tinggi Iran. Hasilnya menunjukkan mereka adalah penduduk lokal dengan nenek moyang yang berbeda, dan telah menghuni daerah tersebut selama beberapa waktu.

"Para mumi ini telah lama memukau para ilmuwan dan publik," kata Christina Warinner, salah satu penulis penelitian dan profesor antropologi di Universitas Harvard. "Mereka ditemukan dalam konteks yang sangat tidak biasa dan menunjukkan elemen budaya yang beragam dan berasal dari jauh."

Penelitian ini membuka babak baru dalam memahami sejarah dan budaya di wilayah Xinjiang. Penemuan ini menunjukkan bahwa meskipun terisolasi secara geografis, manusia mampu beradaptasi dan bertukar budaya dengan cara yang unik dan tak terduga.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2834 seconds (0.1#10.140)