Rusia Kembangkan 3 Jenis Pesawat Tempur Siluman Su-75 Checkmate

MOSKOW - Rusia secara diam-diam mengembangkan 3 jenis baru pesawat tempur siluman generasi kelima Su-75 Checkmate. Padahal sebelumnya Amerika Serikat (AS) meragukan kemampuan Rusia melanjutkan pesawat tempur siluman Su-75 Checkmate ke tahap produksi.

Laporan terbaru dari TASS pada 17 Juli 2023 menunjukkan Sukhoi terus bekerja mewujudkan pesawat tempur siluman Su-75 bermesin tunggal multiguna generasi berikutnya. Pengungkapan fakta ini didukung oleh sumber yang dapat dipercaya dan dokumen paten yang tersedia.

Selain itu, TASS mengungkapkan bahwa United Aircraft Corporation (UAC), bagian dari perusahaan teknologi negara Rostec, sedang mengembangkan tiga model baru pesawat taktis ringan Su-75, yaitu varian kursi tunggal, dua tempat duduk, dan tak berawak. Menurut dokumen paten yang dikeluarkan oleh Federal Intellectual Property Office, versi awal lambung Su-75 Checkmate telah mengalami peningkatan yang signifikan.



“UAC mendesain ulang lambung pesawat tempur Su-75 sehingga memiliki kemiripan dengan opsi desain untuk pesawat tempur generasi ke-6 buatan perusahaan Amerika Lockheed Martin, yang dikembangkan di bawah proyek Next Generation Air Dominance (NGAD),” tulis laman Bulgarian Military, Rabu (26/7/2023).

Untuk varian kursi tunggal (single-seater) desain sayap menampilkan flaperon internal kedua yang lebih besar. Selain itu, bagian ekor telah dimodifikasi dan diperbesar untuk membentuk penstabil trapesium yang rendah.


“Perubahan desain terdapat pada sisi badan pesawat, lunas, tumpuan lunas, dan tepi pembentuk asupan udara, yang miring di pandangan depan. Desain ini secara signifikan mengurangi permukaan hamburan efektif (effective scattering surface/ESR), sehingga mengurangi visibilitas radar,” tulis TASS mengutip sumber dari sebuah dokumen resmi.

Untuk model dua tempat duduk tampak menggunakan desain yang diperbarui dari varian satu tempat duduk. Bedanya tipe dua tempat duduk memiliki kabin yang memanjang dengan kaca, mirip dengan pesawat tempur dua tempat duduk Su-30SM Rusia.



Sedangkan untuk versi tak berawak dari Su-75, didesain sesuai dengan model kursi tunggal. Pengamat TASS, mengutip dokumen paten, melaporkan bahwa satu-satunya perbedaan antara Su-75 varian tak berawak dan kursi tunggal, terlihat pada bagian lambung yang didesain ulang yang menampilkan bentuk tidak adanya kokpitnya.

Laporan awal menyebutkan bahwa prototipe pertama dari pesawat tempur dijadwalkan terbang perdana pada tahun 2023. Namun, menurut data terbaru UAC, penerbangan perdana pesawat tempur bermesin tunggal Su-75 generasi baru diundur ke tahun 2025 dengan produksi massal dimulai pada tahun 2027.


Penundaan pengujian disebabkan oleh keputusan Sukhoi untuk beralih ke konsep arsitektur terbuka untuk pesawat tempur bermesin tunggal agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. CEO Rostec, Sergey Chemezov mengungkapkan saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, agar kompartemen internal Su-75 mengakomodasi persenjataan udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan yang canggih.

“Pekerjaan pada versi tak berawak Checkmate telah berlangsung sejak tahap awal perancangan. Versi tak berawak dapat dibuat di samping pesawat satu kursi,” kata CEO UAC Yury Slyusar kepada TASS.



Pesawat tempur bermesin tunggal Su-75 Checkmate dilengkapi kompartemen untuk persenjataan udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan. Pesawat tempur Su-75 akan membawa muatan lebih dari 7 ton dan mampu menyerang hingga enam target sekaligus.

Pesawat tempur Su-75 mampu terbang dengan kecepatan Mach 1,8 atau 1,8 kali kecepatan suara dan akan memiliki jangkauan operasi 3.000 km. Pesawat akan dilengkapi dengan powerplant yang sangat efisien.


Pesawat tempur terbaru Rusia diharapkan bersaing dengan F-35A Lightning II Amerika dan JAS-39 Gripen Swedia. Su-75 menggabungkan sistem terbaru, termasuk konfigurasi arsitektur terbukanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan teknologi kecerdasan buatan yang unik.