Ini Tempat Paling Dingin di Alam Semesta, Minus 272 Derajat Celsius

Jum'at, 22 Desember 2023 - 23:11 WIB
loading...
Ini Tempat Paling Dingin di Alam Semesta, Minus 272 Derajat Celsius
Luar angkasa memang dingin. Namun, dinginnya Nebula Boomerang tak terbayangkan. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Di tengah cuaca terik akhir-akhir ini tentu kita membayangkan berada di wilayah beriklim dingin dengan hawa sejuk sepanjang hari. Nyatanya banyak tempat berhawa sejuk, namun juga ada satu tempat dengan suhu ekstrem hingga dijuluki tempat paling dingin di alam semesta.

Tempat itu adalah Nebula Boomerang, awan gas dan debu yang terletak sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Centaurus. Dilansir dari Popular Mechanism, Jumat (22/12/2023), luar angkasa memang dingin. Namun, dinginnya Nebula Boomerang tak terbayangkan.

Suhu luar angkasa bisa diketahui berkat medan radiasi fosil yang disebut latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB). Radiasi sisa dari suatu peristiwa yang terjadi sesaat setelah Big Bang berarti bahwa ruang tidak pernah benar-benar kosong. CMB terdiri dari foton yang terdiri dari cahaya pertama yang dipancarkan oleh alam semesta ketika itu kecil dan padat, artinya, berkat ekspansi alam semesta, hampir merata mengisi kosmos saat ini.

Akibatnya, suhu ruang tidak pernah turun menjadi nol mutlak. Dalam teori dasar, suhu terdingin yang mungkin di mana semua gerakan atom akan berhenti. Nol mutlak adalah -460 derajat Fahrenheit (-273,15 derajat Celsius), dan suhu CMB sekitar -454 derajat Fahrenheit (-270 derajat Celsius), sehingga ruang hampa hanya beberapa derajat lebih hangat daripada nol mutlak.



Namun, ada satu objek di alam semesta yang kita ketahui dapat mendinginkan wilayah luar angkasa bahkan lebih dingin dari suhu CMB. Tempat paling dingin di alam semesta, sebuah nebula planet muda yang disebut Nebula Boomerang, memiliki suhu -457,87 derajat Fahrenheit (-272,15 derajat Celsius).

"Suhu terendah di Nebula Boomerang hanya beberapa persepuluh derajat di atas nol mutlak," kata peneliti California Institute of Technology (Caltech) dan ilmuwan Jet Propulsion NASA Raghvendra Sahai.

Tetapi Sahai, yang mempelajari lahir dan matinya bintang dan telah menjadi bagian integral dalam penelitian nebula ini, menunjukkan Nebula Boomerang tidak hanya terkenal karena suhu superdinginnya.

"Selain menjadi satu-satunya objek di alam semesta yang kita ketahui sejauh ini berada pada suhu di bawah suhu CMB, ini juga merupakan contoh buku teks dari jenis interaksi biner antara bintang yang disebut Common Envelope Evolution," kata Sahai.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)