Paus Tidur Vertikal Jadi Fenomena Menakjubkan yang Masih Misterius

Jum'at, 16 Februari 2024 - 09:16 WIB
loading...
A A A
Lumba-lumba hidung botol, berdasarkan pembacaan elektroensefalogram (EEG), menghabiskan rata-rata 33,4 persen waktunya untuk tidur. Untuk menghindari tenggelam saat tidur, penting bagi mamalia laut untuk mempertahankan kendali atas lubang semburnya.

Lubang sembur adalah lipatan kulit yang diperkirakan membuka dan menutup di bawah kendali sukarela hewan.

Meskipun masih dalam berdebatan, sebagian besar peneliti merasa bahwa untuk bernapas, lumba-lumba atau paus harus sadar dan waspada untuk mengenali bahwa lubang semburnya berada di permukaan.

Menurut Bruce, mamalia laut juga dapat menghirup lebih banyak udara dengan setiap napas, karena paru-paru mereka secara proporsional lebih besar daripada manusia.

Selain itu, mereka bertukar lebih banyak udara dengan setiap inhalasi dan ekspirasi. Sel darah merah mereka juga membawa lebih banyak oksigen.

Dan saat menyelam, darah mamalia laut hanya mengalir ke bagian tubuh yang membutuhkan oksigen - jantung, otak, dan otot renang. Pencernaan dan proses lainnya harus menunggu.



Terakhir, hewan ini memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap karbon dioksida (CO2). Otak mereka tidak memicu respons pernapasan sampai kadar CO2 jauh lebih tinggi daripada yang bisa ditoleransi manusia.

Mekanisme ini, bagian dari respons penyelaman mamalia laut, merupakan adaptasi untuk hidup di lingkungan air dan membantu selamaprosestidur.
(dan)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2832 seconds (0.1#10.140)