Ini Komponen yang Rawan Rusak saat Mobil Terendam Banjir

Kamis, 30 Januari 2025 - 13:39 WIB
loading...
Ini Komponen yang Rawan...
Ini Komponen yang Rawan Rusak. FOTO. DIALY
A A A
JAKARTA - Hujan dengan intensitas sedang hingga besar mengguyur beberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta, hal ini membuat sejumlah wilayah banjir. Sejumlah mobil yang tak sempat dievakuasi oleh pemiliknya terendam banjir.



Bukan hanya mesin yang memiliki risiko besar ketika mobil terendam genangan air yang cukup tinggi. Beberapa komponen pada mobil juga dapat mengalami kerusakan apabila terendam air.

Kepala Mekanik Shop N Drive Ponty menjelaskan bahwa bagian yang perlu diperhatikan ketika mobil terendam banjir adalah power steering. Itu merupakan bagian terpenting karena memiliki fungsi sistem kendali.

“Power steering yang terendam banjir bisa menyebabkan perangkat power steering menjadi rusak secara perlahan,” kata Ponty kepada MNC Portal.

Ponty mengatakan bahwa power steering yang tidak segera dibersihkan setelah mobil terendam banjir bisa membuat pelumas hilang. Bahkan, bisa menyebabkan karatan dan sistem tidak bekerja dengan baik.

“Tergantung dari kondisi perangkat power steering sendiri. Untuk gejalanya biasanya putaran setir menjadi berat, bunyi berdecit ketika setir dibelok-belokkan dan terdapat rembesan oli,” ujarnya.

Untuk sebagian besar mobil saat ini, power steering sudah menggunakan sistem elektronik. Meski memiliki seal pengaman, tapi Electric Power Steering (EPS) bisa rusak jika modulnya terendam air.

“Untuk yang tipe elektrik yang menggunakan motor penggeraknya di bawah setir lebih aman dibanding yang motor penggeraknya di bagian rack steer. Tapi, kebanyakan kendaraan sekarang sudah memakai motor yang di bawah setir. Tapi, tidak menutup kemungkinan tipe power steering elektrik bisa terjadi kerusakan akibat terendam banjir,” ucap Ponty.

Jika hal tersebut sudah terjadi, Ponty mengatakan power steering perlu diservis untuk diganti pelumas dan modul untuk yang sudah elektrik. Namun, Ponty menyarankan untuk menggantinya agar bisa bekerja maksimal.

“Tergantung dari kerusakannya, apabila masih ada yang bisa diservis dan kondisi belum terlalu parah maka tak perlu diganti. Tapi, jika mau lebih optimal sudah pasti perlu diganti,” ungkapnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4442 seconds (0.1#10.140)