Ini 5 Kota Paling Barat di Dunia, Saksi Sejarah hingga Pangkalan Militer
loading...
A
A
A
Adak adalah kota paling barat di Amerika Serikat yang masih memiliki populasi permanen. Kota ini dulunya merupakan pangkalan militer yang penting selama Perang Dunia II dan Perang Dingin. Saat ini, Adak menjadi pusat industri perikanan dan juga berperan dalam penelitian lingkungan serta konservasi laut.
Sebagai kota yang terletak jauh di ujung barat, Adak memiliki dampak penting dalam ekonomi perikanan, terutama untuk kepiting raja Alaska yang sangat bernilai tinggi di pasar internasional. Selain itu, sebagai bekas pangkalan militer, banyak infrastruktur lama yang kini digunakan untuk tujuan sipil dan penelitian.
4. Ponta Delgada, Azores, Portugal
Koordinat: 37.7412°N, 25.6756°W
Jumlah Penduduk: 68.000 jiwa (2022)
Pendapatan per Kapita: Sekitar USD 22.000 (Rp 350 juta)
Keunikan: Kota utama di kepulauan terpencil di Atlantik
Dampak: Pusat pariwisata dan pelayaran transatlantik
Ponta Delgada adalah ibu kota dari Azores, kepulauan Portugal yang terletak di tengah Samudra Atlantik. Kota ini terkenal dengan arsitektur kolonialnya yang indah, keindahan alam vulkaniknya, serta perannya dalam pelayaran lintas Atlantik.
Sebagai kota paling barat di Eropa, Ponta Delgada memainkan peran penting dalam ekonomi pariwisata Portugal. Banyak kapal pesiar yang berhenti di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Amerika atau Afrika. Selain itu, keberadaan gunung berapi aktif dan keanekaragaman hayati laut membuatnya menjadi lokasi utama untuk penelitian geologi dan kelautan.
5. Longyearbyen, Svalbard, Norwegia
Koordinat: 78.2232°N, 15.6267°E
Jumlah Penduduk: 2.400 jiwa (2023)
Pendapatan per Kapita: Sekitar USD 75.000 (Rp 1,2 miliar)
Keunikan: Pemukiman paling utara dan barat di Eropa
Dampak: Pusat penelitian Arktik dan keberlanjutan energi
Baca Juga: Tim Perahu Sehat Pulau Bahagia Hadirkan Layanan Kesehatan ke Pulau-Pulau Terpencil
Longyearbyen, yang terletak di kepulauan Svalbard, adalah salah satu kota paling terpencil dan barat di dunia. Kota ini terkenal dengan kondisi ekstremnya, di mana matahari tidak terbit selama musim dingin dan tidak terbenam selama musim panas. Selain itu, kota ini menjadi pusat penelitian Arktik yang penting, dengan banyak ilmuwan yang datang untuk mempelajari perubahan iklim dan satwa liar di Kutub Utara.
Sebagai kota paling barat dan utara di Eropa, Longyearbyen memiliki dampak besar dalam penelitian iklim dan energi terbarukan. Kota ini juga menjadi pintu gerbang bagi ekspedisi ke Kutub Utara, serta lokasi Global Seed Vault yang menyimpan ribuan benih tanaman dari seluruh dunia sebagai cadangan bagi masa depan.
Sebagai kota yang terletak jauh di ujung barat, Adak memiliki dampak penting dalam ekonomi perikanan, terutama untuk kepiting raja Alaska yang sangat bernilai tinggi di pasar internasional. Selain itu, sebagai bekas pangkalan militer, banyak infrastruktur lama yang kini digunakan untuk tujuan sipil dan penelitian.
4. Ponta Delgada, Azores, Portugal
Koordinat: 37.7412°N, 25.6756°WJumlah Penduduk: 68.000 jiwa (2022)
Pendapatan per Kapita: Sekitar USD 22.000 (Rp 350 juta)
Keunikan: Kota utama di kepulauan terpencil di Atlantik
Dampak: Pusat pariwisata dan pelayaran transatlantik
Ponta Delgada adalah ibu kota dari Azores, kepulauan Portugal yang terletak di tengah Samudra Atlantik. Kota ini terkenal dengan arsitektur kolonialnya yang indah, keindahan alam vulkaniknya, serta perannya dalam pelayaran lintas Atlantik.
Sebagai kota paling barat di Eropa, Ponta Delgada memainkan peran penting dalam ekonomi pariwisata Portugal. Banyak kapal pesiar yang berhenti di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Amerika atau Afrika. Selain itu, keberadaan gunung berapi aktif dan keanekaragaman hayati laut membuatnya menjadi lokasi utama untuk penelitian geologi dan kelautan.
5. Longyearbyen, Svalbard, Norwegia
Koordinat: 78.2232°N, 15.6267°EJumlah Penduduk: 2.400 jiwa (2023)
Pendapatan per Kapita: Sekitar USD 75.000 (Rp 1,2 miliar)
Keunikan: Pemukiman paling utara dan barat di Eropa
Dampak: Pusat penelitian Arktik dan keberlanjutan energi
Baca Juga: Tim Perahu Sehat Pulau Bahagia Hadirkan Layanan Kesehatan ke Pulau-Pulau Terpencil
Longyearbyen, yang terletak di kepulauan Svalbard, adalah salah satu kota paling terpencil dan barat di dunia. Kota ini terkenal dengan kondisi ekstremnya, di mana matahari tidak terbit selama musim dingin dan tidak terbenam selama musim panas. Selain itu, kota ini menjadi pusat penelitian Arktik yang penting, dengan banyak ilmuwan yang datang untuk mempelajari perubahan iklim dan satwa liar di Kutub Utara.
Sebagai kota paling barat dan utara di Eropa, Longyearbyen memiliki dampak besar dalam penelitian iklim dan energi terbarukan. Kota ini juga menjadi pintu gerbang bagi ekspedisi ke Kutub Utara, serta lokasi Global Seed Vault yang menyimpan ribuan benih tanaman dari seluruh dunia sebagai cadangan bagi masa depan.
(dan)