Terowongan Hamas yang Jadi Momok Mengerikan Tentara Israel

Kamis, 20 Mei 2021 - 06:30 WIB
loading...
A A A
Hamas memang berupaya membuat terowongan itu sangat hati-hati agar tidak terdeteksi Israel. Alih-alih menggunakan alat-alat elektris dalam menggali terowongan, mereka justru menggunakan alat mekanis dengan pedal untuk menggali terowongan. Jadi saat pasukan-pasukan Israel tertidur lelap di atasnya, tanpa disadari tentara-tentara Hamas sibuk membuat terowongan tanpa suara.

Militer Israel memperkirakan Hamas menghabiskan sekitar USD30 juta sampai USD90 juta dalam pembuatan terowongan teror itu. Setidaknya lebih dari 600.000 ton beton telah menopang terowongan yang jaraknya berkilo-kilo itu.



Dalam pembuatannya, orang-orang yang diperkerjakan Hamas menggali hingga 18-25 meter di bawah tanah dengan kecepatan 4–5 meter sehari. Terowongan biasanya digali melalui tanah berpasir yang membutuhkan atapnya untuk ditopang oleh tanah liat yang lebih tahan lama. Terowongan juga diperkuat dengan panel beton yang dibuat di bengkel yang berdekatan dengan setiap terowongan.

Proses pembangunan sangat riskan karena memang bisa menewaskan pekerja yang melakukan penggalian. Biasanya penggali teas karena ledakan bahan peledak yang tidak disengaja dan runtuhnya terowongan.

Pihak Israel sendiri tidak menutup mata akan keberadaan terowongan itu. Sejak 2014 mereka mulai menseriusi keberadaan terowongan teror. Berbagai teknologi mereka jalankan agar setidaknya mampu membuat sistem proteksi canggih seperti halnya Iron Dome (Kubah Besi) yang mampu menangkal serangan roket Hamas di udara.

Terowongan Hamas yang Jadi Momok Mengerikan Tentara Israel


Hanya saja sampai saat ini yang paling sering dilakukan oleh pasukan Israel adalah melakukan pengeboman ke terowongan-terowongan yang telah mereka deteksi keberadaannya.



"Mereka bisa menemukan pintu keluar terowongan itu tapi tidak akan mau masuk ke dalamnya karena memang ada banyak jebakan di dalamnya. Jika tidak ingin ada terowongan baru, yang mereka (Israel) harus lakukan adalah mendorong para penggali Hamas untuk mundur lebih jauh lagi agar mereka lebih lama lagi menggali," ujar Dan Murphy, koresponden dari The Christian Science Monitor.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)