9 Wabah Paling Mematikan Sejak Zaman Prasejarah, Nomor 6 Ubah Sejarah Eropa

Selasa, 16 November 2021 - 09:17 WIB
loading...
A A A
5. Wabah Justinian: 541-542 M

Kekaisaran Bizantium yang perkasa tak berdaya ketika dilanda wabah pes, yang menandai awal kemundurannya. Wabah itu berulang secara berkala dan menyebabkan 10% populasi di dunia meninggal.



Wabah itu belum juga berakhir setelah Kaisar Bizantium Justinian memerintah dari tahun 527-565 M. Di bawah pemerintahannya, Kekaisaran Bizantium mencapai batas terbesarnya, menguasai wilayah yang membentang dari Timur Tengah hingga Eropa Barat.

Justinian membangun sebuah katedral besar yang dikenal sebagai Hagia Sophia di Konstantinopel. Justinian sempat jatuh sakit karena wabah tetapi berhasil disembuhkan. Namun, kerajaannya secara bertahap kehilangan wilayah setelah wabah tak juga berakhir.

6. Black Death: 1346-1353 M

Black Death diperkirakan berasal dari Asia dan bermigrasi ke Eropa hingga meninggalkan kehancuran di benua biru tersebut. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa wabah tersebut memusnahkan lebih dari setengah populasi Eropa.

Black Death disebabkan oleh strain bakteri Yersinia pestis yang disebarkan oleh kutu pada hewan pengerat yang terinfeksi.

Wabah tersebut mengubah jalannya sejarah Eropa karena banyaknya korban tewas membuat tenaga kerja menjadi langka. Karena tenaga kerja yang langka membuat upah buruh meningkat dan berakhirnya sistem perbudakan Eropa.

Studi menunjukkan bahwa pekerja yang masih hidup memiliki akses yang lebih baik ke daging dan roti berkualitas lebih tinggi. Kurangnya tenaga kerja murah mungkin juga berkontribusi pada inovasi teknologi.

7. Epidemi Cocoliztli: 1545-1548 M

Infeksi yang menyebabkan epidemi cocoliztli adalah bentuk demam berdarah virus yang menewaskan 15 juta penduduk Meksiko dan Amerika Tengah. Di antara populasi yang sudah dilemahkan oleh kekeringan ekstrem, penyakit ini terbukti benar-benar bencana.

Sebuah studi baru-baru ini yang memeriksa DNA dari kerangka korban menemukan bahwa mereka terinfeksi dari subspesies Salmonella yang dikenal sebagai S. paratyphi C, yang menyebabkan demam enterik, kategori demam yang termasuk tipus.

Demam enterik dapat menyebabkan demam tinggi, dehidrasi dan masalah pencernaan dan masih menjadi ancaman kesehatan utama saat ini.

8. Wabah Amerika: Abad ke-16

Amerika juga sempat dilandawabah mematikan yang dibawa oleh para penjelajah Eropa. Penyakit-penyakit ini termasuk cacar, berkontribusi pada runtuhnya peradaban Inca dan Aztec. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa 90% dari penduduk asli di Belahan Barat tewas.

Penyakit tersebut membantu pasukan Spanyol, yang dipimpin oleh Hernán Cortés, untuk menaklukkan ibu kota Aztec, Tenochtitlán pada tahun 1519. Pasukan Spanyol lainnya yang dipimpin oleh Francisco Pizarro menaklukkan suku Inca pada tahun 1532.



Ketika orang-orang dari Inggris, Prancis, Portugal, dan Belanda mulai menjelajahi, menaklukkan, dan menetap di Belahan Barat, mereka terbantu oleh fakta bahwa penyakit telah sangat mengurangi jumlah kelompok pribumi yang menentang mereka.

9. Wabah di London: 1665-1666 M

Wabah besar terakhir Black Death di Inggris menyebabkan eksodus massal dari London, yang dipimpin oleh Raja Charles II. Wabah itu dimulai pada April 1665 dan menyebar dengan cepat selama bulan-bulan selama musim panas. Kutu dari hewan pengerat yang terinfeksi wabah adalah salah satu penyebab utama penularan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1948 seconds (0.1#10.140)
pixels