Rusia Dinilai Gila, Mempersenjatai Pesawat Tempur MiG-35 dengan Rudal Hipersonik Vympel

Senin, 12 Desember 2022 - 21:33 WIB
loading...
Rusia Dinilai Gila, Mempersenjatai Pesawat Tempur MiG-35 dengan Rudal Hipersonik Vympel
Rusia mempersenjatai pesawat tempur MiG-35 Fulcrum dengan rudal hipersonik R-37M Vympel. Foto/BulgarianMilitary/WikiCommons
A A A
MOSKOW - Rusia mempersenjatai pesawat tempur MiG-35 Fulcrum dengan rudal hipersonik R-37M Vympel. Langkah ini dinilai gila karena karakter MiG-35 Fulcrum merupakan pesawat tempur kelas menengah-berat yang cocok untuk penargetan langsung tank, kapal, dan artileri berat.

Sedangkan rudal hipersonik R-37M Vympel merupakan rudal udara ke udara untuk menargetkan pesawat bernilai tinggi, seperti AWACS (Airborne Warning And Control System). Rudal hipersonik Vympel, NATO memberi nama Axehead, dirancang khusus untuk pesawat tempur utama Rusia MiG-31 Foxhound.

Baru-baru ini, Rusia berhasil menempatkan rudal hipersonik Vympel pada pesawat tempur kelas berat lainnya, yaitu Su-35 dan Su-30SM/SM2. Nah, langkah Rusia mengintegrasikan rudal hipersonik Vympel di bawah sayap MiG-35 oleh sejumlah media asing dinilai sebagai langkah berani.

“Beberapa ahli mengatakan, dan mungkin benar, bahwa konfigurasi R-37M pada MiG-35 tidak akan memiliki efek yang sama dengan penempatan pada MiG-31. Mengapa? MiG-31 mampu terbang lebih tinggi dan lebih cepat daripada jet tempur Rusia mana pun,” tulis laman Bulgarian Military, Senin (12/12/2022).



Selain itu, pesawat tempur MiG-35 sebagai kelas menengah-berat jelas kemampuan membawa senjata berbeda dengan tiga pesawat tempur kelas berat Rusia. Belum lagi kemampuan rangkaian sensor MiG-35 yang dinilai belum kompatibel untuk menargetkan rudal hipersonik R-37 yang memiliki jangkauan 400 km.

Secara realistis, jika Rusia berhasil mengintegrasikan rudal ke dalam pesawat tempur ini, itu akan secara signifikan menjadikannya rudal yang luar biasa. Namun, dengan hanya memiliki 6 unit pesawat tempur MiG-35, penempatan rudal Vympel dinilai tidak menguntungkan secara finansial.

Apalagi Rusia selama ini dinilai kurang berminat mengembangkan MiG-35 yang dikenal sebagai penerus MiG-29. Bisa jadi keputusan mempersenjatai MiG-35 dengan rudal hipersonik Vympel untuk mengesankan calon pembeli dari negara lain.
Rusia Dinilai Gila, Mempersenjatai Pesawat Tempur MiG-35 dengan Rudal Hipersonik Vympel


Pesawat tempur Mikoyan MiG-35 (nama kode NATO Fulcrum-F) adalah pesawat tempur yang dikembangkan dari MIG-29 M/M2 dan MiG-29K/KUB. Rusia telah secara resmi meluncurkan MiG-35 di pameran udara Aero India 2007 di Bangalore.



Karakteristik MiG-35 sangat mengesankan dan para ahli Barat memberinya "A+" untuk kemampuan manuver super. Beberapa analis di AS menyebut MiG-35 sebagai “kekuatan otak” karena dikembangkan untuk memungkinkan integrasi penuh dan otonomi dengan pesawat tempur lain.

MiG-35 dapat melesat dengan kecepatan tertinggi Mach 2,25 dan terbang di ketinggian hingga 65.000 kaki. Badan pesawat supersonik ini dirancang untuk menahan 9G di batas positif dan 3G di batas negatif.

MiG-35 ditenagai oleh dua mesin turbofan afterburner Klimov RD-33MK. Dengan radar AESA MiG-35 dapat melacak hingga 30 target dan menyerang enam target secara bersamaan.

Spesifikasi Rudal Hipersonik Vympel
Rusia Dinilai Gila, Mempersenjatai Pesawat Tempur MiG-35 dengan Rudal Hipersonik Vympel


Rudal R-37M adalah rudal udara-ke-udara Rusia yang besar, cepat, kuat, dan sangat jauh. Rudal Vympel dikenal sebagai rudal tercepat di dunia, mampu melesat 6 Mach sekitar 7.350 km/jam atau berkecepatan hipersonik.



Bahkan AS dan China belum memiliki padanan untuk rudal seperti itu. Rudal ini dirancang khusus untuk dibawa dan diluncurkan oleh MiG-31, andalan angkatan udara Rusia.

Rudal R-37 berukuran panjang 4.06 meter dan diameter 0,38 meter ini dikembangkan untuk menggantikan R-33 (Amos), yang digunakan pada MiG-31. Tujuan utamanya rudal seberat 50 Kg ini untuk menembak jatuh pesawat bernilai tinggi, terutama AWACS.

Rudal R-37M sangat efektif karena mampu bermanuver lincah menargetkan sasaran dari ketinggian antara 15.000 dan 25.000 meter. Hulu ledak fragmentasi seberat 60 Kg sangat eksplosif dan mampu menimbulkan kerusakan berat pada pesawat berukuran besar.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4893 seconds (0.1#10.140)