Pesawat NASA Selidiki Jejak Tata Surya Kuno

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 10:15 WIB
Semua data telemetri pesawat ruang angkasa menunjukkan bahwa peristiwa TAG telah berjalan seperti yang diharapkan. Namun, dibutuhkan waktu sekitar seminggu bagi tim OSIRIS-REx untuk mengonfirmasi berapa banyak sampel yang dikumpulkan pesawat ruang angkasa tersebut. (Baca juga: Angka KDRT Turun karena Tak Terdeteksi Selama Pandemi)

Data waktu nyata menunjukkan bahwa mekanisme akuisisi sampel (TAGSAM) berhasil menyentuh permukaan dan menembakkan gas nitrogen. Tembakan gas tersebut seharusnya membuat debu dan kerikil di Bennu beterbangan. Beberapa di antaranya semestinya tertampung di bagian kepala pesawat.

“Manuver TAG ini sangat bersejarah. Fakta bahwa kami dengan selamat dan berhasil menyentuh

permukaan Bennu, di samping semua tonggak sejarah lain yang telah dicapai misi ini. Ini adalah bukti semangat hidup eksplorasi yang terus mengungkap rahasia tata surya,” kata Lori Glaze, Direktur Divisi Ilmu Planet di Markas NASA di Washington.

Di sisi lain, wakil manajer proyek OSIRIS-REx di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, Michael Moreau, mengungkapkan betapa menariknya menerima konfirmasi bahwa pendaratan OSIRIS-Rex telah berhasil. Ia tidak sabar lagi untuk menerima citra dari permukaan Bennu tersebut. Pesawat luar angkasa itu melakukan TAG secara mandiri dengan instruksi yang telah diprogram sebelumnya dari para insinyur di Bumi. Sekarang, tim OSIRIS-REx akan mulai menilai apakah pesawat ruang angkasa itu menangkap materi sesuai dengan yang mereka perkirakan. (Baca juga: Mobilnya Dipasang Bom, Ulama Top Suriah Meninggal)

Insinyur dan ilmuwan OSIRIS-REx akan menggunakan beberapa teknik untuk mengidentifikasi dan mengukur sampel dari jarak jauh. Pertama, mereka akan membandingkan gambar sebelum dan sesudah TAG untuk melihat berapa banyak material permukaan yang berpindah-pindah sebagai respons terhadap ledakan gas.

Selanjutnya, tim akan mencoba menentukan jumlah sampel yang dikumpulkan. Salah satu metode yang digunakan adalah pengambilan gambar kepala TAGSAM dengan kamera yang dikenal sebagai SamCam. Kamera ini buat khusus untuk mendokumentasikan proses pengumpulan sampel dan menentukan apakah

debu dan bebatuan berhasil masuk ke kepala kolektor.

Ada satu indikasi yang secara tidak langsung ditemukan di sekitar kepala pengumpul sampel, yakni jumlah debu. Insinyur OSIRIS-REx akan mencoba untuk mengambil foto di kepala pesawat dengan kondisi pencahayaan yang tepat.

Beberapa hari setelah gambar SamCam dianalisis, pesawat ruang angkasa akan mencoba metode lain untuk mengukur massa sampel yang dikumpulkan. Ia menggunakan perubahan “momen inersia” pesawat ruang angkasa, sebuah frasa yang menjelaskan bagaimana massa didistribusikan dan bagaimana ia memengaruhi rotasi tubuh di sekitar poros tengah. (Lihat videonya: Diterjang Angin Puting Beliung, 109 Rumah Rusak di Bekasi Utara)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More