Kurangi Sampah Plastik, Australia Kembangkan Organisme Pelahap Polimer Seperti 'Pac-Man'

Rabu, 23 Februari 2022 - 08:12 WIB
loading...
Kurangi Sampah Plastik, Australia Kembangkan Organisme Pelahap Polimer Seperti Pac-Man
Para peneliti di Australia sedang mengembangkan mikroorganisme pemakan plastik yang menyerupai Pac-man pemakan pelet untuk mengatasi masalah sampah. Foto/kkp.go.id
A A A
CANBERRA - Para peneliti di Australia sedang mengembangkan mikroorganisme pemakan plastik yang menyerupai “Pac-man” pemakan pelet. Mikroorganisme ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, baik yang ada di laut dan tempat pembuangan sampah.

Mikroorganisme ini adalah enzim yang memakan plastik. Enzim ini berupa molekul kompleks yang dapat mempercepat reaksi kimia. Misalnya, air liur manusia mengandung enzim amilase yang memecah bahan kimia kompleks dalam makanan menjadi lebih sederhana.

Prof Colin Jackson dari Australian National University (ANU) mengatakan nafsu makan enzim yang tak terpuaskan dapat digunakan untuk mengatasi krisis sampah plastik di dunia. “Plastik adalah polimer dari banyak blok bangunan kecil yang disebut monomer yang bergabung bersama dengan ikatan kimia,” katanya kepada AAP dikutip SINDOnews dari laman Theepochtimes, Rabu (23/2/2022).



Teknologi baru ini menjaga elemen inti tetap utuh dan membuatnya mudah untuk mendaur ulang plastik baru berulang kali. Dalam waktu satu jam, botol plastik bisa direduksi menjadi bubuk, siap dibuat ulang menjadi plastik baru.

"Enzim itu berputar seperti Pac-Man, memotong semua ikatan itu. Konsep daur ulang bahan kimia loop tertutup ini berarti Anda membuatnya sekali dan Anda terus menggunakannya kembali tanpa batas," tambah Colin Jackson.

Perusahaan bioteknologi Prancis Carbios telah sukses menggunakan daur ulang enzimatik untuk mengurangi limbah sampah plastik. Prancis Carbios membuka pabrik di Prancis pertengahan tahun lalu dan siap untuk meningkatkan volume daur ulang sampah plastik.



Carbios menggunakan enzim yang pertama kali diidentifikasi dalam kompos, kemudian mereka modifikasi untuk memperkuat dan mempercepat proses daur ulang sampah plastik. Australian National University juga telah mendukung startup Australia Samsara untuk menciptakan daur ulang tanpa batas dan mengakhiri polusi plastik.

Pendiri perusahaan Paul Riley ingin mengumpulkan dana USD49 juta untuk membangun pabrik daur ulang enzimatik pertama di Australia. “Ada 400 juta ton plastik yang dibuat setiap tahun dan kami terus membuat lebih banyak lagi,” kata Riley.

Selama pandemi COVID-19, sampah bekas masker wajah sekali pakai telah meningkat. Nsikak Benson, seorang profesor di Covenant University di Nigeria, memperkirakan ada sekitar 3,4 miliar masker sekali pakai,yang biasanya terbuat dari plastik yang disebut polipropilen,dibuang setiap hari di seluruh dunia.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2032 seconds (0.1#10.140)