NASA Tunjukkan Pakaian Astronot Senilai Rp4,2 T untuk Misi ke Bulan 2024

Rabu, 09 Juni 2021 - 06:11 WIB
"Sarung tangan adalah salah satu bagian paling rumit dari pakaian antariksa, dan seringkali menjadi sumber keluhan terbesar yang dimiliki astronot tentang pakaian mereka, kata Cathleen Lewis, kurator pakaian antariksa di Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Nasional Smithsonian Institution.

"Sarung tangan sangat sulit dirancang untuk menjadi pelindung dan ini membatasi ketangkasan astronot untuk melakukan pekerjaan yang berarti," katanya.



Sarung tangan bertekanan bisa terasa menyempit, terutama setelah berjam-jam bekerja di luar angkasa, katanya. Jari-jari mereka juga menjadi dingin, jadi elemen pemanas perlu dimasukkan ke dalam sarung tangan.

Sebagian besar pelatihan pakaian antariksa astronot dilakukan di kolam di Laboratorium Daya Apung Netral NASA di Houston. Air mensimulasikan perasaan tanpa bobot, yang mirip dengan bagaimana rasanya di luar angkasa.

Selama empat tahun terakhir, NASA telah menginvestasikan lebih dari US$300 juta atau setara Rp4,2 triliun dalam pengembangan xEMU, kata Rhodes. Timnya telah menguji lusinan komponen dan menimbang kelebihan dan kekurangan setiap opsi.

Dia mengatakan tantangan terbesar untuk pakaian Artemis adalah memastikan mereka dioptimalkan untuk eksplorasi bulan. "Pakaian itu harus cukup ringan untuk mendukung misi bulan dan cukup kuat untuk melindungi astronot saat bekerja di lingkungan bulan yang sangat berbahaya," kata Rhodes.



Para astronot dalam misi Artemis perlu memiliki mobilitas lebih sehingga mereka dapat menjelajahi medan kasar bulan. Jadi timnya sedang mengerjakan pakaian yang memungkinkan astronot bisa bergerak tapi sangat kuat untuk melindungi pemakainya.
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More