Teknologi Mata Bionik Ini Mampu Pulihkan Penglihatan yang Hilang

Sabtu, 12 Maret 2022 - 22:48 WIB
Para ilmuwan di Institut Teknologi Harbin di Cina dan Universitas Northumbria baru-baru ini mengembangkan sistem berdaya rendah untuk mengontrol perangkat sinaptik di mata bionik. Profesor PingAn Hu menggambarkannya teknologi ini sebagai 'terobosan signifikan'.

Mata bionik bekerja dengan 'mengisi kekosongan' antara apa yang dilihat retina dan bagaimana diproses di korteks visual otak, kerusakan itu terjadi dalam kondisi yang berdampak pada retina. Sebagian besar kondisi inilah yang dapat diobati oleh mata bionik.





Menurut Tufts Medical Center, salah satu penyakit tersebut adalah Retinitis Pigmentosa, sekelompok kelainan genetik langka yang melibatkan kerusakan dan hilangnya sel di bagian mata tersebut. Kondisi lain adalah degenerasi makula terkait usia (AMD), penyakit mata yang dapat mengaburkan penglihatan sentral seseorang.

Kondisi ini terjadi ketika penuaan menyebabkan kerusakan pada makula, bagian mata yang mengontrol tajam, penglihatan lurus ke depan. Selain penyakit degeneratif, mata bionik secara teori dapat digunakan untuk mengobati orang yang menderita cedera fisik yang juga menyebabkan kerusakan retina.

Menurut Association of Optometrists, pasien pertama yang menerima mata bionik adalah kakek Keith Hayman pada 2009. Dia berusia 20-an ketika dia didiagnosis menderita retinitis pigmentosa dan menjadi buta beberapa tahun kemudian.

Setelah dipasangi mata bionik di Rumah Sakit Mata Royal Manchester, dia bisa melihat perbedaan antara terang dan gelap dan bisa mendeteksi orang bergerak. “Itu berarti saya dapat melihat cucu-cucu saya untuk pertama kalinya. Saya bisa melihat mereka datang sekarang!”
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More