14 Kota Hilang yang Berhasil Ditemukan, Ada Troy di Turki
loading...
A
A
A
Pada 1818 Mayor Henry Taylor dan anak buahnya sedang berburu, dua hari perjalanan ke timur laut Bhopal di India tengah. Mereka menemukan struktur batu berbentuk kubah besar dengan beberapa gerbang. Masing-masing memiliki tinggi 12 meter dan lebar 2,7 meter dan dihiasi ukiran gajah, kuda, singa, dan perempuan muda.
Taylor telah menemukan kompleks Buddha abad ke-3 SM yang dibangun kaisar Ashoka. Pada saat itu, agama Buddha relatif tidak dikenal, namun Ashoka tertarik pada pesan perdamaiannya. Ia membangun Stupa Besar yang dijaga oleh empat pintu gerbang yang diukir dengan relief agama Buddha. Namun, pada abad ke-13 M, kota tersebut ditinggalkan. Pada 1989, Sanchi dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
3. Pompeii, Italia
Pada 1748, raja Napoli membangun istana musim panas 24 Km selatan pantai barat Italia. Saat para pekerja menggali fondasi, mereka menemukan reruntuhan gedung-gedung dan bekas jalanan kota. Belakangan diketahui puing-puing ini adalah bekas kota Pompeii Romawi yang hilang setelah dihancurkan oleh letusan Gunung Vesuvius di musim panas tahun 79 M.
Para peneliti menemukan bekas amfiteater besar, forum dan vila-vila indah serta rumah-rumah, jalan-jalan, toko-toko dan rumah-rumah pelacuran. Disebutkan, pada saat terjadi letusan, ribuan orang terjebak dan meninggal karena keracunan gas.
Kini Pompeii menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi di dunia. Sungguh menakjubkan melihat dunia ini terjebak dalam waktu dengan warna-warna lukisan dinding yang segar seolah baru saja selesai dibuat. Kota Pompeii ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1997.
4. Caral, Peru
Sejarawan Amerika Profesor Paul Kosok terpesona oleh permukiman kuno dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan penelitian di Peru. Pada 1948, dia menemukan sisa-sisa kota kuno di teras gurun kering 200 Km utara Lima.
Arkeolog Peru, Ruth Shady, dengan radiokarbon memperkirakan situs tersebut berasal dari 5.000 tahun lalu. Dulunya merupakan rumah bagi 3.000 penduduk pra-Inca dan sudah berkembang pesat ketika piramida Mesir baru saja dibangun. Seluas 370 hektare, terdapat kuil, alun-alun, amfiteater, dan rumah-rumah penduduk. Caral juga damai tanpa bekas benteng atau senjata. Ditinggalkan pada 2.000 SM, tempat ini dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.
Taylor telah menemukan kompleks Buddha abad ke-3 SM yang dibangun kaisar Ashoka. Pada saat itu, agama Buddha relatif tidak dikenal, namun Ashoka tertarik pada pesan perdamaiannya. Ia membangun Stupa Besar yang dijaga oleh empat pintu gerbang yang diukir dengan relief agama Buddha. Namun, pada abad ke-13 M, kota tersebut ditinggalkan. Pada 1989, Sanchi dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
3. Pompeii, Italia
Pada 1748, raja Napoli membangun istana musim panas 24 Km selatan pantai barat Italia. Saat para pekerja menggali fondasi, mereka menemukan reruntuhan gedung-gedung dan bekas jalanan kota. Belakangan diketahui puing-puing ini adalah bekas kota Pompeii Romawi yang hilang setelah dihancurkan oleh letusan Gunung Vesuvius di musim panas tahun 79 M.
Para peneliti menemukan bekas amfiteater besar, forum dan vila-vila indah serta rumah-rumah, jalan-jalan, toko-toko dan rumah-rumah pelacuran. Disebutkan, pada saat terjadi letusan, ribuan orang terjebak dan meninggal karena keracunan gas.
Kini Pompeii menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi di dunia. Sungguh menakjubkan melihat dunia ini terjebak dalam waktu dengan warna-warna lukisan dinding yang segar seolah baru saja selesai dibuat. Kota Pompeii ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1997.
4. Caral, Peru
Sejarawan Amerika Profesor Paul Kosok terpesona oleh permukiman kuno dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan penelitian di Peru. Pada 1948, dia menemukan sisa-sisa kota kuno di teras gurun kering 200 Km utara Lima.
Arkeolog Peru, Ruth Shady, dengan radiokarbon memperkirakan situs tersebut berasal dari 5.000 tahun lalu. Dulunya merupakan rumah bagi 3.000 penduduk pra-Inca dan sudah berkembang pesat ketika piramida Mesir baru saja dibangun. Seluas 370 hektare, terdapat kuil, alun-alun, amfiteater, dan rumah-rumah penduduk. Caral juga damai tanpa bekas benteng atau senjata. Ditinggalkan pada 2.000 SM, tempat ini dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.