5 Kiamat Kecil yang Membuat Manusia Nyaris Punah, Salah Satunya dari Indonesia

Rabu, 13 September 2023 - 19:35 WIB
loading...
A A A
Ditemukannya alat-alat yang terbuat dari batu bertepatan dengan waktu terjadinya peristiwa Toba, menandakan manusia di India sudah menggunakan alat-alat Zaman Batu ketika terjadi letusan. Situs tersebut membuktikan bahwa penggunaan alat-alat tersebut tetap ada setelah peristiwa bencana yang menciptakan musim dingin selama satu dekade. Bukti bahwa orang-orang yang menciptakan alat-alat tersebut selamat.

Letusan Toba sangat dahsyat sehingga yang tersisa dari gunung tersebut hanyalah Danau Toba yang sangat besar, yang membentang sepanjang 62 mil (100 kilometer), lebar 19 mil (30 km), dan kedalaman hingga 1.657 kaki (505 meter).

Letusan ini terjadi 74.000 tahun yang lalu di pulau Sumatra, Indonesia, dan berukuran sekitar 5.000 kali lebih besar dibandingkan letusan Gunung St Helens pada 1980an.

5. Perubahan Iklim 40 Ribu Tahun Lalu

Perubahan iklim mungkin menjadi salah satu perdebatan terbesar saat ini. Namun antara 25.000 dan 40.000 tahun lalu, hal inilah yang bisa memusnahkan salah satu sepupu manusia yang paling terkenal.

Analisis komputer pada 2020 menunjukkan bahwa Neanderthal mungkin gagal beradaptasi dengan perubahan iklim yang cepat, meskipun ada juga pendapat bahwa kedatangan Homo sapiens dari Afrika dapat menyebabkan perebutan sumber daya.

Pada akhirnya, beberapa ahli berpendapat, kecerdasan superior yang dimiliki manusia modern memberi keunggulan dalam pertarungan ini dan menyebabkan kepunahan Neanderthal . Namun, penelitian yang diterbitkan tiga tahun lalu menunjukkan bahwa hal ini terjadi karena Neanderthal kehilangan sebagian besar ceruk iklimnya.

Hal ini menggambarkan suatu lokasi yang kondisinya tepat bagi spesies tersebut untuk bertahan hidup, tidak terlalu panas, kering, dingin, atau tandus. Para peneliti menyelidiki suhu, curah hujan, dan data lainnya selama lima juta tahun terakhir untuk mendapatkan ukuran iklim setiap 1.000 tahun.

Hal ini memungkinkan mereka mengemukakan teori tentang mengapa perubahan iklim telah membunuh Neanderthal antara 25.000 dan 40.000 tahun lalu. Spesies manusia purba lainnya, Homo floresiensis, yang dijuluki 'hobbit' juga punah pada masa ini, meski apa yang terjadi pada mereka masih menjadi misteri.

Hal ini berarti Homo sapiens menjadi satu-satunya spesies yang bertahan hidup dalam pohon keluarga manusia yang dulunya beragam, sehingga jumlahnya bisa bertambah menjadi lebih dari delapan miliar individu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2619 seconds (0.1#10.140)