Seperti Apa Bentuk Sidratul Muntaha? Pohon yang Disebut dalam Al Qur'an

Senin, 29 Januari 2024 - 11:31 WIB
loading...
A A A
Ibnu Katsir mengatakan sanad hadis ini jayyid (baik) lagi kuat. Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Jibril datang kepadaku dengan mengenakan pakaian yang bertaburan penuh dengan mutiara."

Adapun maksud sesuatu yang melingkupi di atas adalah cahaya dijelaskan dalam hadits Nabi SAW: “Ketika dimi’rajkan ke langit, aku dinaikkan ke Sidratul Muntaha. Kemudian, aku melihat cahaya yang agung. Daun-daun Sidratul Muntaha itu seperti kuping-kuping gajah dan buah-buahnya seperti kendi besar. Di sana ada empat sungai yang dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Saat itu, aku bertanya, ‘Apa ini, Jibril?’ Ia menjawab, ‘Dua sungai dalam adalah dua sungai di surga, sedangkan dua sungai luar adalah sungai Nil dan Eufrat,’” (HR Ahmad).

Disebutkan, Sidratul Muntaha adalah pohon tempat terakhirnya arwah para syuhada yang senantiasa mendapat karunia Allah. Pohon tersebut berada di atas langit ketujuh, di sebelah kanan ‘Arasy, dengan daun-daun seperti kuping-kuping gajah, buah-buahnya seperti kendi besar, dahan-dahannya berupa mutiara, yaqut, dan, zabarjad. (Tafsir Muqatil bin Sulaiman, juz IV/160).



Beberapa literatur juga menjelaskan Sidratul Muntaha diciptakan Allah SWT untuk menandai akhir hidup makhluk -makhlukNya, daun-daun dari pohon tersebut bertuliskan nama makhluk ciptaan Allah. Jika ada daun yang jatuh menandakan perjalanan makhluk tersebut di dunia sudah selesai.

Setiap daun pohon ini ditempati malaikat yang selalu berzikir pada Allah sehingga Sidratul muntaha layak disebut puncak ketinggian yang diketahui makhluk. Itu pun hanya Rasulullah yang mengetahuinya. Malaikat Jibril pun tidak bisa memasukinya.

Setibanya di Sidratul Muntaha, salam yang terucap dari lisan Rasulullah SAW adalah, “At-tahayiyyatul mubarakatus shalawatu lillah."

Dijawab oleh Allah, “Assalamu alaika ayyuhan-nabiyy warahmatullahi wabarakatuh.” Dijawab lagi oleh Rasulullah saw, “Assalamu ‘alaina wa ‘ala ibadillahis shalihin.” Bacaan inilah yang hingga sekarang menjadi bacaan tahiyat salat. Demikian gambaran seperti apa bentuk sidratul muntaha? pohon yang disebut dalam Al Qur'an.
(msf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2862 seconds (0.1#10.140)