Hewan Melata Purba Terbesar di Dunia Ternyata Masih Berkeliaran di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hewan melata memiliki habitat utama didaratan akan tetapi ada juga yang dikenal sebagai hewan yang dapat hidup di dua tempat atau biasa disebut amfibi yaitu di darat dan di air.
Hewan melata memiliki ukuran tubuh bervariasi dan beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga berat 1 ton.
Seperti dilansir dari Environmentalgraffiti, reptil telah ada sejak 300 juta tahun lalu. Hingga abad ke-20 ini, terdapat bentuk reptil dalam ukuran tubuh besar yang masih tersisa. Inilah 4 hewan melata terbesar di Bumi yang terungkap.
1. Saltwater Crocodile (Crocodilians)
Saltwater Crocodile atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buaya air asin, merupakan reptil terbesar di dunia. Tumbuh dengan panjang lebih dari 6 meter (20 kaki). Buaya ini memiliki gigi raksasa yang diklaim dapat menghancurkan tengkorak sapi di rahang reptil tersebut. Bahkan, ada mood tertentu yang bisa membawa makhluk hidup buas ini untuk menyerang manusia.
Area populasi buaya ini hidup di wilayah Australia. Selain itu, buaya air asin juga berkembangbiak mulai dari Asia Tenggara hingga Australia. Dari namanya, diketahui buaya jenis ini juga bisa hidup di laut seperti yang pernah ditemukan di laut Jepang.
Konon, eksistensi buaya ini telah ada atau lebih tua dari dinosaurus, sehingga buaya air asin mampu memberi informasi sekilas mengenai nenek moyang hewan raksasa yang pernah hidup di zaman prasejarah.
2. Leatherback Sea Turtle
Jenis Penyu raksasa ini memiliki ukuran panjang lebih dari 2 meter (7 kaki) dengan rentang sirip hampir 3 meter (8 kaki). Banyaknya jaringan lemak membuat jenis penyu ini hangat ketika menyelam di lautan hingga kedalaman 1.200 meter (4000 kaki).
Penyu ini memakan jenis ubur-ubur, sayangnya hewan tersebut seringkali salah mengira bahwa apa yang dikonsumsinya ternyata tas plastik yang kemungkinan dibuang sembarang oleh manusia di perairan. Akibatnya, banyak dari jenis penyu ini yang meninggal lantaran menelan tas plastik tersebut.
3. Reticulated Python
Jenis ular python besar ini adalah hewan melata yang mampu berenang dengan lincah di perairan. Bahkan, kabarnya ular python ini mampu menempuh perjalanan laut dari kepulauan Indo - Australia. Reticulated Python merupakan hewan aggressive constrictors yang melemaskan mangsanya dengan melilit tubuh, kemudian menelannya secara utuh. Hewan ini tercatat memiliki panjang 6,95 meter (22,8 kaki), menjadikannya sedikit lebih panjang dari buaya air asin.
4. Komodo Dragon
Hewan ini dijuluki sebagai the king of lizard. Komodo ini juga disebut sebagai hewan pemburu mematikan yang memiliki panjang hingga 3 meter (10 kaki). Hewan ini biasanya berburu di sore hari, menyergap mangsanya dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan kuat.
Memiliki ekor yang kuat dan memiliki racun yang mematikan. Istilah Dragon, tampaknya tepat untuk nama komodo dengan ukuran besar serta tampak seperti monster ganas yang siap menerkam mangsanya.
Selain itu, air liur Komodo Dragon ini mengandung bakteri yang bernama virulent strains. Setiap gigitan komodo bisa mengakibatkan infeksi yang fatal.
Hewan melata sendiri pertama kali muncul dalam catatan fosil pada 315 juta tahun yang lalu. Mereka merupakan hewan dominan selama era Mesozoikum, yang berlangsung selama 270 juta tahun hingga dinosaurus punah.
Hewan melata memiliki ukuran tubuh bervariasi dan beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga berat 1 ton.
Seperti dilansir dari Environmentalgraffiti, reptil telah ada sejak 300 juta tahun lalu. Hingga abad ke-20 ini, terdapat bentuk reptil dalam ukuran tubuh besar yang masih tersisa. Inilah 4 hewan melata terbesar di Bumi yang terungkap.
1. Saltwater Crocodile (Crocodilians)
Saltwater Crocodile atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buaya air asin, merupakan reptil terbesar di dunia. Tumbuh dengan panjang lebih dari 6 meter (20 kaki). Buaya ini memiliki gigi raksasa yang diklaim dapat menghancurkan tengkorak sapi di rahang reptil tersebut. Bahkan, ada mood tertentu yang bisa membawa makhluk hidup buas ini untuk menyerang manusia.
Area populasi buaya ini hidup di wilayah Australia. Selain itu, buaya air asin juga berkembangbiak mulai dari Asia Tenggara hingga Australia. Dari namanya, diketahui buaya jenis ini juga bisa hidup di laut seperti yang pernah ditemukan di laut Jepang.
Konon, eksistensi buaya ini telah ada atau lebih tua dari dinosaurus, sehingga buaya air asin mampu memberi informasi sekilas mengenai nenek moyang hewan raksasa yang pernah hidup di zaman prasejarah.
2. Leatherback Sea Turtle
Jenis Penyu raksasa ini memiliki ukuran panjang lebih dari 2 meter (7 kaki) dengan rentang sirip hampir 3 meter (8 kaki). Banyaknya jaringan lemak membuat jenis penyu ini hangat ketika menyelam di lautan hingga kedalaman 1.200 meter (4000 kaki).
Penyu ini memakan jenis ubur-ubur, sayangnya hewan tersebut seringkali salah mengira bahwa apa yang dikonsumsinya ternyata tas plastik yang kemungkinan dibuang sembarang oleh manusia di perairan. Akibatnya, banyak dari jenis penyu ini yang meninggal lantaran menelan tas plastik tersebut.
3. Reticulated Python
Jenis ular python besar ini adalah hewan melata yang mampu berenang dengan lincah di perairan. Bahkan, kabarnya ular python ini mampu menempuh perjalanan laut dari kepulauan Indo - Australia. Reticulated Python merupakan hewan aggressive constrictors yang melemaskan mangsanya dengan melilit tubuh, kemudian menelannya secara utuh. Hewan ini tercatat memiliki panjang 6,95 meter (22,8 kaki), menjadikannya sedikit lebih panjang dari buaya air asin.
4. Komodo Dragon
Hewan ini dijuluki sebagai the king of lizard. Komodo ini juga disebut sebagai hewan pemburu mematikan yang memiliki panjang hingga 3 meter (10 kaki). Hewan ini biasanya berburu di sore hari, menyergap mangsanya dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan kuat.
Memiliki ekor yang kuat dan memiliki racun yang mematikan. Istilah Dragon, tampaknya tepat untuk nama komodo dengan ukuran besar serta tampak seperti monster ganas yang siap menerkam mangsanya.
Selain itu, air liur Komodo Dragon ini mengandung bakteri yang bernama virulent strains. Setiap gigitan komodo bisa mengakibatkan infeksi yang fatal.
Hewan melata sendiri pertama kali muncul dalam catatan fosil pada 315 juta tahun yang lalu. Mereka merupakan hewan dominan selama era Mesozoikum, yang berlangsung selama 270 juta tahun hingga dinosaurus punah.
(wbs)