Tragedi Wilhelm Röntgen, Dikeluarkan dari Sekolah Lalu Temukan Sinar-X

Selasa, 28 Maret 2023 - 11:13 WIB
loading...
Tragedi Wilhelm Röntgen, Dikeluarkan dari Sekolah Lalu Temukan Sinar-X
Hasil rontgen. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Peraih hadiah Nobel Fisika, Wilhelm Röntgen ternyata menyimpan kisah tragis. Dia pernah dikeluarkan dari sekolah, karena perbuatan yang tidak pernah dia lakukan.

Seperti dilansir dari unggahan Twitter The Nobel Prize @NobelPrize. Dikatakan, tidak banyak yang tahu cerita ini.

"Tahukah anda bahwa Wilhelm Röntgen dikeluarkan secara tidak adil dari sekolah, setelah dituduh membuat karikatur salah satu guru, yang sebenarnya dilakukan oleh orang lain," katanya, dikutip Selasa (28/3/2023).



Tetapi, siapa sangka ternyata orang yang telah diperlakukan tidak adil itu akhirnya menerima Nobel Fisika.

Sementara itu, dilansir dari Fisik@net, Wilhelm Röntgen dilahirkan pada 27 Maret 1845 dan meninggal pada 10 Februari 1923. Fisikawan asal Jerman ini menerima Nobel Fisika, pada 1901 atas penemuannya sinar-X.

Penemuan sinar-X ini menandai dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran diagnostik.

Dia peroleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Selama 19 tahun, Rontgen bekerja di berbagai universitas, dan memperoleh reputasi sebagai seorang ilmuwan jempolan.



Pada 1888, dia diangkat jadi mahaguru bidang fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Dari situlah, tahun 1895, Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya kesohor.

Selain sinar-X, penelitiannya juga termasuk karya pada elastisitas, gerak pipa rambut pada fluida, panas gas tertentu, konduksi panas pada kristal, penyerapan panas oleh gas, dan piezoelektrisitas.

Tanggal 8 Nopember 1895, Rontgen membuat percobaan dengan sinar cathode yang terdiri dari arus electron.

Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya.



Sinar cathode sendiri tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup dia punya tabung sinar cathode dengan kertas hitam tebal.

Akibatnya, biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala arus listrik dinyalakan,di dalam tabung sinar cathode, ada cahaya mulai memijar pada layar seperti distimulir sinar lampu.

Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide), lalu cahaya berhenti memijar.

Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena masih misterius, radiasi itu disebut sinar X.



Adapun "X" merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang masih belum diketahui dan bisa disimpulkan.

Sejumlah orang menganggap penemuan sinar X itu sebagai sesuatu yang kebetulan. Padahal semua prosesnya telah direncanakan. Temuan sinar-X ini lalu dikembangkan dan ditemukan sejumlah bukti penguat lainnya.

Sejumlah bukti-bukti itu adalah sinar X bisa membikin sinar berbagai benda kimia selain barium platinocyanide. Sinar X juga dapat menerobos berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa.

Sinar bahkan dapat menembus langsung daging, tetapi berhenti pada tulang dengan jalan meletakkan tangan antara tabung sinar cathode dengan layar yang bersinar.

Terakhir, sinar X berjalan menurut garis lurus, tidak seperti partikel bermuatan listrik, sinar X tidak terbelokkan oleh bidang magnit.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3011 seconds (0.1#10.140)