Inovasi Bank Pakan, Daya Tarik Kaum Milenial Beternak Domba di Mojokerto

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 13:19 WIB
loading...
A A A
Pola pemeliharaan sederhana inilah yang kemudian membuat Tajuddin juga tertarik ikut beternak domba. Ia memperhitungkan waktu merawat dombanya masih bisa dibagi untuk berkantor di balai desa sebagai Kaur Pemerintahan dan guru honorer di SMK Roudlotun Nasyiin (Ronas) Desa Beratkulon.

"Pagi tinggal ke kandang tidak sampai 30 menit, sore juga sama. Kalau ada kegiatan lain bisa minta tolong orangtua atau tetangga," katanya kepada SINDOnews.

Pertimbangan lainnya tentu saja prospek bisnis ternak domba. Mulai dari masa pertumbuhan hewan hingga potensi harga jual yang tinggi, untuk menyuplai kebutuhan daging harian masyarakat, acara hajatan, akikah hingga hari raya kurban.

Alhasil, belasan ekor domba kini berseliweran di kandang panggung berukuran 3 x 4 meter miliknya. Domba-domba ini mendapat pasokan makanan dari rumput pakchong dan odot yang ditanam di lahan samping kandang domba seluas sekitar 4.000 meter persegi.



Rumput pakchong dan odot yang ditanam sudah bisa dipanen di usia 3 bulan alias 90 hari untuk periode pertama masa tanam. Selanjutnya setelah dipanen, panen berikutnya bisa dilakukan 40 hari kemudian.

Untuk panen rumput pakchong dan odot serta mengolahnya menjadi pakan silase, dia mengupah tiga tetangganya selama beberapa hari. Rumput yang sudah dicacah selanjutnya dicampur bekatul dan tetes tebu lalu dimasukkan tong selama minimal 5 hari. Setelah lima hari pakan sudah bisa diberikan ke domba. Pakan yang disimpan dalam tong bisa bertahan sampai setahun.

"Hitung-hitungannya masih masuk. Sangat murah biayanya. Hasil panen juga bisa untuk menyuplai kebutuhan pakan selama beberapa bulan sampai ketemu masa panen rumput lagi," katanya. Di sisi lain, kotoran domba juga bisa diolah menjadi pupuk alami.

Kandang domba Tajuddin menempati lahan seluas 400 meter persegi, sudah lengkap dengan tembok batako setinggi 1 meter. Di area ini selain beternak domba, dia juga membudidayakan lele di lima kolam berukuran besar. Dalam sekali musim tanam dia menebar 30 ribu bibit ikan yang dipanen secara berkala.

Kembali ke domba. Peliharaan Tajuddin sering disebut oleh para tetangganya Shaun and The Sheep. Julukan tersebut merujuk pada domba jenis Texel silangan asal Australia. Kini sudah ada 13 domba jenis Texel yang dibudidayakan. Sebagian domba-domba tersebut miliknya sendiri dan sisanya titipan dari orang lain. "Sistemnya bagi hasil kalau beranak nanti," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)