Inovasi Bank Pakan, Daya Tarik Kaum Milenial Beternak Domba di Mojokerto

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 13:19 WIB
loading...
A A A
Bapak tiga anak itu menjelaskan, jika domba hamil dan melahirkan dua ekor maka dibagi rata antara pemilik domba dan dirinya, masing-masing kebagian seekor. Sementara jika jumlahnya ganjil, maka anakan ketiga nanti dijual dan hasilnya dibagi dua. "Atau kalau mau nyusuki (dibeli sendiri) juga bisa," terangnya.

Untuk sementara dia fokus ke budidaya dengan memperbanyak jumlah indukan. Namun ke depan juga perlahan akan menggarap sisi pembesaran juga, untuk domba jantan. "Untuk harga domba sekarang hitungan per kilogram dihargai Rp90 ribu, jadi ditimbang hidup sistemnya," ucapnya.



Dia meyakini ke depan prospek bisnisnya bakal cerah lantaran permintaan daging domba masih tinggi. Di sisi lain, jumlah pasokan masih terbatas.

Sokongan dari pihak lain, kata dia, juga sangat vital dalam beternak domba. Keberadaan kelompok tani sangat membantu dalam hal subsidi silang pakan serta solusi terhadap masalah-masalah harian terkait ternak.

Begitu pula kehadiran para penyuluh dari dinas pertanian dan peternakan yang bersikap responsif dalam memberikan edukasi serta informasi-informasi lain, termasuk akses bibit hingga obat-obatan.

Di Desa Beratkulon, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, sudah terdapat tiga peternak domba dan kambing. Yaitu milik Tajuddin, H Mulyadi dan pengasuh Pesantren Ronas Gus M. Ma'ruf Alkhasani.

Selama hampir setahun beternak domba H Mulyadi yang awalnya memiliki 25 domba betina dan 1 jantan kini sudah berhasil menghasilkan 22 anakan domba. Ikhtiar bersama para peternak domba dan kambing ini tentu sangat berkontribusi terhadap ketahanan pangan terutama pemenuhan terhadap kebutuhan daging.

Sektor pertanian, termasuk di dalamnya sub sektor peternakan tak hanya menyediakan pangan, namun juga membuka lapangan pekerjaan. Karena perannya yang strategis ini, Kementerian Pertanian terus mendorong milenial untuk meningkatkan produktifitas sektor peternakan. Salah satunya dengan penggunaan pejantan unggul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam Millennial Agriculture Forum (MAF) yang diselenggarakan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) mesio Maret 2024 lalu, mengatakan pemilihan bibit unggul menjadi syarat mutlak untuk meningkatkan profit, di samping pakan dan pengendalian penyakit.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1062 seconds (0.1#10.140)